Hari ini kita akan membahas
tentang beberapa makhluk hidup bercahaya. Makhluk hidup yang bercahaya biasanya
hidup di tempat gelap untuk menarik mangsanya, bahkan melindungi dirinya
sendiri. Penasaran? Langsung saja ya!.
1 Kunang
kunang
Kunang kunang
adalah kumbang “berlampu”. Cahayanya terlihat jelas di malam hari. Ini dia faktanya:
a. Cahaya kunang kunang disebut luminescence. Luminescence
tersebut dihasilkan oleh zat luciferin yang bereaksi dengan oksigen dibantu
enzim luciferase. Nama latinnya Photuris lucicrescens.
b. Dengan cahaya, kunang kunang menarik perhatian lawan jenisnya,
memperingatkan binatang pemangsanya bahwa mereka makanan yang tidak enak (karena
luciferin itu rasanya pahit) dan kunang kunang jenis tertentu memanggil kunang
kunang lain untuk dimangsa.
c. Warna cahaya dan kekuatan kedipannya bermacam
macam. Dari jenis cahaya itu, kunang kunang dapat dibedakan jenis dan jenis
kelaminnya.
d. Ada lebih dari 2.000 jenis kunang kunang. Kebanyakan
ditemukan di sekitar rawa, hutan, tepi sungai, atau kebun.
e. Jika kita melihat kunang kunang terbang, kemungkinan
besar itu kunang kunang jantan. Sebab, kunang kunang betina lebih suka hinggap
di pohon, tanah, atau rerumptan.
2 Anglerfish
Hewan ini hidup
di dasar laut, siaga menunggu mangsanya bermodalkan setitik cahaya. Ini beberapa
fakta tentang anglerfish:
a. Anglerfish atau loophiiformes (Melanocetus johnsonii) memiliki antena yang dapat diayun
ayunkan ke segala arah. Ada bandul bercahaya di ujung antenanya. Meskipun bandulnya
bercahaya, tubuh anglerfish tetap tidak kelihatan karena kulitnya dapat
menyerap cahaya disekitarnya.
b. Anglerfish tidak menghasilkan cahaya sendiri, ia
menghasilkan cahaya dengan bantuan bakteri. Bakteri menghasikan cahaya.
c. Cahaya ini dijadikan sebagai umpan untuk
menjerat mangsanya. Ketika anglerfish mendapat mangsa, bakteri mendapat gizi
dari sisa santapan anglerfish.
d. Anglerfish jarang bergerak. Hanya antenanya yang
berayun ayun kesana kemari. Ketika ada mangsa terpancing, mangsa itu langsung
ditelan bulat bulat dengan mulutnya yang lebar. Mulutnya yang lebar dapat
menelan mangsa yang lebih besar dari ukuran tubuhnya yang dilengkapi gigi gigi
tajam yang melengkung ke dalam, membuat mangsa yang ditelannya sulit meloloskan
diri.
Siput ini hidup
di dasar lautan. Cahaya hijau yang dipancarkannya akan membuat pemangsanya lari
ketakutan. Ini beberapa faktanya:
a. Siput laut yang bercahaya itu bernama Hinea
brasiliana. Ditemukan pertama kali oleh John-Baptise Lamarck pada tahun 1822. Ia banyak
ditemukan di pantai utara Selandia Baru dan pantai timur Australia.
b. Sepintas, Hinea brasiliana hanya terlihat
seperti siput biasa. Hanya saja, ketika pemangsanya mendekat, hewan ini
langsung memancarkan cahaya hijau.
c. Cahayanya bisa bertahan hingga 30 menit. Siput pun
mempunyai waktu yang panjang untuk bersembunyi di dalam cangkangnya.
d. Ahli biologi kelautan di institut Kelautan
Scripps, California, Dimitri Deheyn, melakukan penelitian. Dia menyimpulkan
cahaya siput dihasilkan satu titik di dalam cangkang, kemudian ditebarkan
keluar. Ketika memancarkan cahaya, tubuh siput ini terlihat lebih besar karena
dia menyebarkan cahaya lewat sel sel cangkangnya.
Saat malam tiba,
glowworm yang menjuntai bercahaya, bagai lampu berkelap kelip menghiasi gua. Ini
dia beberapa faktanya:
a. Glowworm adalah larva serangga. Nama latinnya
Arachnocampa luminosa. Setelah bermetamorfosis, mereka akan berubah menjadi
serangga.
b. Larva ini banyak ditemukan di daerah Australia
dan Selandia Baru. Gua Waitomo adalah salah satu tempat tinggal glowworm yang
sering dikunjungi wisatawan untuk menikmati indahnya cahaya glowworm.
c. Cahaya yang keluar dari tubuh larva ini tampak
berwarna kuning kehijauan dan biru kehijauan. Dengan cahaya itu, mereka
berusaha memancing serangga kecil untuk dijadikan mangsanya.
d. Glowworm hanya hidup sepanjang 6 sampai 12
bulan. Saat baru menetas dari telur, larva ini panjangnya sekitar 3 sampai 5
mm. Larva ini bisa tumbuh sampai 3 cm.
e. Larva ini hanya bisa hidup di tempat yang sangat
gelap dan lembab. Larva ini mengluarkan lendir yang menyerupai benang dan
menempel di atap gua, menjuntai ke bawah dengan panjang kira kira 40 cm.
Sumber referensi :
Bobo File